Bajak Laut Kehilangan Satu Kakinya


Benarkah ada bajak laut yang kehilangan satu kakinya? Saya juga tidak tahu. Barangkali dalam kisah fiksi ada. Entah itu dalam bentuk novel atau komik.

Tetapi yang umum kita tahu, bajak laut kehilangan satu matanya. Sehingga mata yang hilang itu selalu ditutupi dengan benda hitam berbentuk lingkaran. Mungkin itulah sebabnya bajak laut memiliki penglihatan tajam. Satu mata digunakan secara maksimal.

Bagaimana kalau selain satu mata, bajak laut itu juga memiliki satu kaki. Tentu secara logika, ia akan kesulitan berjalan. Kecuali ia menggunakan kaki palsu atau kaki buatan. Dan ia akan semakin sulit menangkap musuh. Dengan dua kaki saja ia masih bisa dikalahkan, apalagi kehilangan satu kaki.

Oleh karenanya, saya sangat menyarankan, bagi bajak laut yang kehilangan satu kakinya, sebaiknya di rumah saja. Membaca atau menulis buku lebih bermanfaat bagi kesehatan jiwanya. Ia bisa menugaskan anaknya yang beranjak remaja sebagai bajak laut pengganti dirinya. Sebagian hasil jarahan mungkin nanti bisa masuk ke kantong pribadinya.

Atau jika ia tidak mau dan bersikukuh untuk tetap melaut, maka ia bisa tetap pergi ke tengah laut, tetapi bukan untuk membajak, melainkan menangkap ikan. Sebagian bisa ia jual. Sebagian lagi ia bisa makan bersama anak istri. Hasil tangkapan sendiri pasti rasanya lebih lezat. Apalagi dimakan dengan sambal bajak, pasti bikin ia lupa bahwa dirinya pernah jadi bajak laut.

Karena sambal itu, telah membajak pikirannya, membajak memorinya. Dan rayuan sang istri, agar ia melaut lagi, membawa tangkapan ikan yang lebih banyak untuk dijual ke pasar, telah membajak hatinya.

Membajak cintanya.

*) Catatan tidak jelas menjelang tidur, gegara target Wicha.

Share on Google Plus

About Rafif Amir

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar